Pages

Powered by Blogger.

About

Pages - Menu

Sunday, December 30, 2012

Tugas 3 (Ilmu Sosial Dasar)



Pertanyaan :
1.     Apa saja yang anda lakukan ketika merasa kegelisahan ?
2.      Apakah yang anda lakukan tersebut efektif atau tidak ? Jelaskan !

Jawaban :

1.      Saya akan mengalihkan kegelisahan tersebut  dengan  melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti membaca buku pengetahuan dan mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Selain itu, saya juga mencoba melakukan kegiatan yang dapat menghibur diri seperti berkreasi dalam seni, mendengarkan musik, dan menonton TV

2.      Efektif, karena dari semua kegiatan yang saya lakukan dapat mengalihkan segala kegelisahan yang sedang di rasakan. Misalnya seperti membaca buku, selain dapat mengalihkan rasa gelisah yang ada, wawasan dan pengetahuan pun akan bertambah.
Dalam hiburan pun seperti mendengarkan musik atau berkreasi, membuat saya sadar ternyata rasa gelisah itu tidak baik jika terlalu di pikirkan dan di rasakan, karena akan merugikan diri kita sendiri yang menjadi larut dalam suatu permasalahan


Nama               : Septiaji Fajar Riyanto
Kelas               : 2SA04
NPM               : 16611682

Harapan Kehidupan



                Waktu terus berjalan, tak terasa hari ini aku sudah menduduki bangku kuliah. Di mulai dari mengenyam bangku taman kanak-kanak,  sekolah dasar, menengah pertama, hingga menengah atas, dan sekarang memasuki jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Semula aku tak pernah membayangkan bisa melanjutkan pendidikan hingga level perguruan tinggi seperti sekarang ini. Masih teringat dalam benaku ini pengalaman-pengalaman yang di mulai dari masa mengenyam bangku sekolah dasar.
               Masa kecil memang masa yang menyenangkan bagi anak-anak seusia ku pada saat itu. Mereka selalu mendapatkan apa yang mereka mau, seperti ketika minta di belikan mainan, mereka pasti dengan mudah bisa mendapatkanya. Hati ku berbisik iri ingin seperti mereka, namun apa daya, keadaan ekonomi keluarga ku pada saat itu harus memaksa untuk belajar prihatin dan mengerti. Aku mencoba mengerti dan belajar memahami keadaan itu. Dengan aku bisa sekolah pun aku sudah bersyukur, karena di luar sana masih banyak anak yang ingin sekolah tapi tak mampu.
            Keadaan itu aku alami hingga bangku sekolah menengah atas. Sebisa mungkin aku harus bisa mengatur uang saku dan kebutuhan sekolah lainya. Namun keadaan itu tidak menyurutkan semangat belajar ku untuk meraih prestasi yang maksimal. Alhamdulilah, selama aku mengenyam bangku sekolah menengah atas, prestasi ku selalu memuaskan. Aku bersyukur walaupun dengan keadaan yang serba prihatin, aku tetap bisa membanggakan kedua orang tua ku. Hingga akhirnya akupun bisa lulus dengan predikat yang baik.
            Setelah lulus SMA sebagian besar teman-temanku langsung melangkah ke jenjang pendidikan perguruan tinggi, tetapi berbeda denganku. Aku mencoba untuk mencari pengalaman dulu setelah keluar dari sekolah. Tidak terlalu lama menunggu akhirnya aku dapat tawaran bekerja. Pada saat itu aku mendapatkan tawaran kerja lapangan dalam proyek membuat bendungan di pesisir laut utara. Tetapi aku tidak merasa cocok dengan pekerjaan itu, akhirnya akupun keluar dan memutuskan untuk mencari pekerjaan yang sesuai keahlianku. Akhirnya tawaran kerja pun datang lagi, aku ditawari untuk mengajar di tempat bimbel. Awalnya aku sempat ragu dengan tawaran tersebut, namun seiring berjalanya waktu aku pun mampu menjalaninya.
            Setahun setengah waktu berjalan ketika aku masih menikmati pekerjaan itu. Keadaan aku dan keluarga ku pada saat itu sudah mulai bangkit. Kemudian orang tuaku menyarankan aku harus kuliah. Dengan senang hati aku terima tawaran itu, karena aku pikir lebih baik melanjutkan pendidikan dulu daripada bekerja namun belum punya keahlian khusus. Akhirnya aku pun memutuskan kuliah dan mengambil jurusan sastra inggris. Pekerjaan itu untuk sementara aku tinggalkan, karena aku memilih fokus untuk kuliah dulu. Dengan aku kuliah dan mengambil jurusan tersebut, semoga apa yang aku usahakan selama ini bisa berbuah manis dan bermanfaat bagi kehidupan ku dan orang-orang sekitar yang aku cintai.  


Nama     : Septiaji Fajar Riyanto
Kelas     : 2SA05
NPM      : 16611682 

Menanamkan Tekad dalam Meraih Cita-cita (tulisan 4)





Kehidupan yang kita jalani ini merupakan sebuah perjalanan yang penuh dengan proses untuk mencapai suatu keadaan yang bisa lebih baik dari sebelumnya. Dalam perjalanan tersebut tidaklah selalu mulus dengan apa yang kita harapkan, ujian dan berbagai rintangan akan mengahadang. Hal tersebut akan kita dapati dalam setiap aspek kehidupan, namun dari rintangan-rintangan itulah  kita akan banyak belajar tentang arti perjalanan hidup yang sebenarnya.
Manusia merupakan makhluk sosial yang dianugerahi nafsu, akal dan pikiran oleh tuhan. Dengan segala yang telah diberikan oleh tuhan tersebut, manusia dapat berkreasi, berkarya  dan berinovasi dalam perjalanan hidupnya. Segala pekerjaan  yang ada di sekitar kita, tentunya di sesuaikan dengan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki masing-masing individu. Oleh karena itu setiap individu berhak memperoleh keterampilan dan kemampuan tersebut dengan menjalani proses pendidikan terlebih dahulu.
Pendidikan yang telah diperoleh setiap manusia akan melahirkan banyak individu yang berkualitas dalam suatu bidang, dari situlah persaingan hidup pun akan muncul. Seseorang yang lebih berkualitas akan mengalahkan seseorang dengan kualitas di bawahnya. Kualitas hidup dapat kita tingkatkan tergantung dari kemauan dan tekad yang ada dalam diri, tentunya disertai dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki.
Jika  kita sudah sadar akan pentingnya menjadi manusia yang berkualitas dan bisa melewati segala rintangan yang ada, maka tekad dan cita-cita pun akan tercipta dalam diri. Seseorang yang telah menyadari akan pentingnya menanamkan tekad dalam meraih cita-cita, maka dia akan menemukan perjalanan hidup yang sebenarnya. Bahwa hidup ini merupakan bagian dari perjalanan yang penuh dengan  perjuangan yang ditakdirkan oleh tuhan untuk dialami setiap manusia.

Nama               : Septiaji Fajar Riyanto
Kelas               : 2SA04
NPM               : 16611682

Friday, November 2, 2012

Sebuah Pengungkapan (Tulisan 2)




Entah kapan pasti waktunya
Engkau meniupkan jiwa kedalam raga ini
Entah kapan pasti waktunya
Engkau mengalirkan darah di dalam raga ini
Entah kapan pasti waktunya
Engkau menakdirkan ku tercipta di alam ini

            Dahulu mungkin aku hanya dari setetes air
            Dahulu mungkin aku pun hanya terdiam tanpa kata
            Namun dengan kebesaranmu, aku hadir
            Namun dengan keagunganmu pula aku ada
            Lalu aku berada di tengah-tengah ayah ibu
            Lalu aku pun di titipkanya supaya tumbuh

Waktu demi waktu aku jalani
Waktu demi waktu aku lewati
Kini tak terasa aku pun sudah beranjak dewasa
Kini tak terasa aku pun sudah mengenal apa itu cinta
Cinta yang hadir dari hati
Cinta ini lah yang mengisi hari hari
           
            Tuhan, jadikanlah diri ini selalu mengingatmu
            Tuhan, isilah kehidupan  ini dengan ridhomu
            Walaupun terkadang diri ini lebih sering melupakanmu
            Walaupun terkadang hati ini serasa jauh dari mu
            Tetapi jadikanlah cinta yang hadir  ini cinta yang sejati
            Tetapi jadikanlah juga cinta yang sejati ini memang dari hati
            Entah kapan pasti waktunya
            Engkau menghentikan nafas ini
            Entah kapan pasti waktunya
            Engkau menghentikan denyut nadi ini
            Entah kapan pasti waktunya
            Engkau pada akhirnya menakdirkan ku bertemu cinta yang paling sejati
            Yaitu pulang menghadapmu ya rabbi

                                                                                                Karya : Septiaji Fajar Riyanto

Nama  : Septiaji Fajar Riyanto
Kelas   : 2SA04
NPM   : 16611682
 

Blogger news

Blogroll

About